Fitrah Anak Cenderung Pada Kebaikan

Ditulis oleh : Abdul Hanan

Tanggal : 2014-03-06


            Seringkali kita mendengar ataupun melihat disekitar kita bagaimana anak-anak berperilaku yang jauh dari etika dan bisa kita sebut dengan nakal. Bahkan orangtuanya mengeluh tentang kenakalan anak-anaknya. Sampai-sampai orangtua tidak tahan dan berakibat tragedi, yang dimulai dari luapan emosi berupa kemarahan, bentakan, kekerasan fisik, diusir dari rumah bahkan yang paling tragis adalah bunuh diri ataupun pembunuhan. Tragedi ini bisa terjadi pada kedua belah pihak, kadang anak yang jadi korban, tetapi tak jarang pula orangtua yang jadi korban. Bahkan ketika remaja kenakalan anak seolah tidak terbendung.

            Yang menjadi pertanyaan adalah “mengapa anak tiba-tiba berperangai merusak dan memusuhi orangtu, guru, ataupun temannya? Dan selanjutnya “bagaimana sikap orangtua menghadapi perilaku negatif buah hatinya?”. Kembali kepada tema utama yaitu setiap anak memiliki fitrah yang baik. Fitrah ini layaknya pondasi dalam bangunan yaitu berupa ruh yang cenderung mengenal Tuhannya. Dengan fitrah ini maka manusia memiliki kecenderungan pada agama, kecenderungan yang baik. Kalau fitrah dianalogikan sebagai fondasi, semestinya manusia (dengan analogi bangunan) berdiri diatas fondasi yang kokoh dengan bangunan yang terbaik, sehingga selalu menghindari perillaku tidak terpuji.

            Jadi dapat disimpulkan bahwa setiap anak pada hakekatnya cenderung pada kebaikan. Ada faktor-faktor tertentu yang menyebabkan mereka tiba-tiba berperangai buruk, kasar, atau memusuhi orangtuanya. Paradigma bahwa anak punya fitrah kebaikan sangat penting dimiliki oleh semua orangtua karena akan membangkitkan optimisme bahwa anak yang sudah terlanjur berperangai buruk akan punya kesempatan untuk berubah menjadi baik.

7 sumber penyebab anak berperilaku buruk:

1.         Melupakan Tuhan

2.         Bangga, riya’ dan sombong

3.         Tidak bersyukur dan mudah putus asa

4.         Kikir dan berkeluh kesah

5.         Melampaui batas

6.         Tergesa-gesa

7.         Suka membantah

Ketika anak berperangai buruk dan menyimpang, ibarat dokter seyogyanya orangtua langsung membuka 7 peta sumber penyebab perangai buruk. Jika sudah mengetahui penyebabnya, maka dari titik itulah mulai melakukan perbaikan. Sifat buruk lain timbul mungkin akibat dari 7 faktor dominan tadi.

“Apa yang harus dilakukan orangtua apabila perilaku anak menyimpang?”

1. Aktifkan paradigma fitrah: fitrahnya baik akan kembali kepada kebaikan

2. Berdoalah kepada Tuhan

3. Telitilah faktor dominan apa yang menyebabkan anak anda berperangai buruk

Ketika faktor penyebab diketahui akan seperti menemukan sebuah pintu jalan keluar sehingga dari situlah kita memasuki dunia anak, lalu membantu menyadarkannya.

Pustaka:

Chatib munif. orangtuanya manusia.Bandung.2012

Ibrahim Amini. Anakmu AmanahNya.Jakarta.2006

XPF