Pentingnya Zat Gizi Saat Usia Emas

Ditulis oleh : Hasan Aroni, SKM, MPH

Tanggal : 2014-12-23


“Gizi berasal dari kata nutrition yang artinya adalah nutrisi. Sesuatu yang mempengaruhi proses perubahan semua jenis makanan yang masuk ke dalam tubuh, yang dapat digunakan untuk bertahan hidup. Zat dalam makanan yang dibutuhkan organisme untuk tumbuh dan berkembang dengan baik menurut fungsinya. Gizi identik dengan makanan, yang mana di dalamnya mengandung zat gizi yang penting. Zat gizi inilah yang penting dan perlu dikontrol pada saat 6-24 bulan karena pada usia tersebut adalah usia emas”.

Makanan adalah suatu yang dimasukkan ke dalam mulut selain obat yang di dalamnya mengandung zat gizi yang mempunyai fungsi penting di dalam tubuh. Tumbuh kembang seorang anak adalah suatu hal yang menarik untuk diamati dan diikuti. Usia emas adalah usia dimana kebutuhan zat gizi harus dipenuhi dan apabila tidak dapat berakibat ketika dewasa. Pada usia emas anak membutuhkan perhatian yang khusus untuk konsumsi makanannya agar bisa tumbuh dan berkembang dengan baik.

Seperti pendapat umum, tentang pentingnya zat gizi. Yeo, I. dan Lee, B. (2011) menyatakan ”gizi merupakan unsur yang sangat penting di dalam tubuh. Dengan gizi yang baik, tubuh akan segar dan kita dapat melakukan aktivitas dengan baik. Gizi harus dipenuhi justru sejak masih anak-anak, karena gizi selain penting untuk pertumbuhan badan, juga penting untuk perkembangan otak. Untuk itu, orang tua harus mengerti dengan baik kebutuhan gizi si anak agar anak tidak mengalami kurang gizi. Selain itu, orang tua juga harus mengetahui apa dan bagaimana kurang gizi itu” . Komponen zat gizi ini antara lain karbohidrat, protein, vitamin, mineral dan lemak. Zat gizi ini harus dikontrol sejak umur 6-24 bulan(bayi sampai balita), karena pada saat itu adalah usia emas di mana apabila zat gizi tersebut tidak dipenuhi efeknya akan berakibat ketika dewasa.

Pada saat bayi, bayi memang belum bisa mengkonsumsi makanan padat. Oleh karena itu ASI adalah makanan yang sesuai untuk bayi yang mempunyai kandungan zat gizi yang baik dan ekslusif diberikan selama 6 bulan. Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat (2013) menjelaskan “ ASI eksklusif diberikan kepada bayi usia 0-6 bulan. Pada usia selanjutnya, bayi tetap dapat mendapat atau diberi ASI. Akan tetapi, seiring pertumbuhan dan perkembangannya, kecukupan zat gizi bayi tak bisa terpenuhi hanya dari ASI. Karena itulah, bayi perlu mendapat makanan pendamping ASI (MPASI). MPASI adalah makanan maupun minuman yang bervariasi yang diberikan kepada bayi” .

Pemberian makanan diberikan setelah usai 6 bulan namun tetep memperhatikan jenis makanan yang baik dikonsumsi untuk bayi. Karena tidak sembarang makanan dapat dikonsumsi oleh bayi. Karena alat pencernaan di dalam bayi belum berfungsi secara optimal.

Penyebab kenapa makanan tambahan diperlukan setelah usia 6 bulan. World Health Organization (2003) menyatakan pada batas usia 6 bulan ASI tidak cukup mengisi kebutuhan nutrisi anak. Oleh karena itu perlu diberikan makanan tambahan untuk mengisi kekurangan kebutuhan total nutrisi yang diperoleh dari ASI.

Balita termasuk ke dalam usia emas dalam pertumbuhan dan perkembangan. Namun pada kenyataannya di Indonesia pada usia balita banyak yang terserang penyakit yang berkaitan dengan gizi. Sediaoetama, A. D. (1985:239) menyatakan”di Indonesia anak kelompok balita menunjukkan prevalensi paling tinggi untuk penyakit KKP dan defisiensi vitamin A serta anemia defisiensi Fe” .

Gizi pada anak perlu diperhatikan dengan baik. Andriani, M. dan Wirjatmadi, B. (2012) menegaskan ”pada anak-anak meskipun metabolisme sama dengan orang dewasa tetapi mereka lebih aktif perkembangan tubuhnya, sehingga memerlukan ekstra zat gizi untuk pertumbuhannya. Lebih muda umur anak maka lebih banyak makanan yang diperlukan untuk tiap kilogram berat badannya” .

Disinilah peran ibu sangat penting untuk mengatur asupan yang dikonsumsi anaknya. Apalagi disaat usia emas pertumbuhan dan perkembangannya sangat pesat. Anak harus diberi zat gizi yang seimbang. Anak yang tidak terpenuhi zat gizinya pada usia emas dapat menyebabkan tingkat kecerdasannya kurang, pertumbuhannya tidak optimal dan beberapa penyakit lain yang diakibatkannya.

Anak adalah generasi penerus bangsa, sumber daya manusia untuk memajukan Negara.

Kesimpulan

Pemenuhan zat gizi pada usia emas itu sangat penting, karena pada saat itu anak tumbuh dan berkembangnya sangat pesat. Dan apabila tidak dipenuhi dapat menimbulkan akibat untuknya ketika dewasa karena kurfa tumbuh dan berkembangnya tidak berjalan dengan semestinya.

 

Daftar Pustaka

Andriani, M. dan Wirjatmadi, B. 2012. Pengantar Gizi Masyarakat. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Dinas Provinsi Sumatera Barat. 2013. Pentingnya Asupan Gizi Anak Usia 6-24 Bulan(Online),

(http://dinkes.sumbarprov.go.id/berita-339-pentingnya-asupan-gizi-anak-usia-624-bulan.html#), diakses pada 06 November 2014.

DokterSehat.com. 2011. Tanda Kurang Gizi pada Anak dan Penyebabnya.

(http://doktersehat.com/kurang-gizi-anak-faktor-seba/), diakses pada 06 November 2014.

Sediaoetama, A. D. 1985. Ilmu Gizi. Jakarta: Dian Rakyat.

World Health Organization. 2003. Pemberian Makanan Tambahan.  Jakarta: EGC.

 

 

 

XPF