Obesitas dan Fertilitas

Ditulis oleh : Admin Web

Tanggal : 2011-01-14


Apa yang di maksud dengan Obesitas ?

Obesitas adalah kelebihan lemak dalam tubuh yang umumnya tertimbun dalam jaringan subkutan (bawah kulit), sekitar organ tubuh dan kadang terjadi perluasan ke dalam jaringan organnya(Sarwono, 2003 :115). Menurut Bay jumlah lemak tubuh manusia yang normal laki-laki 15-18% berat badan , sedangkan pada wanita 20-25% berat  badan. Seseorang dikatakan obesitas bila 25 berat badan laki-laki terdapat lemak dan pada wanita lemak tubuhnya berjumlah 30%

Apa Penyebab Obesitas ?

Mekanisme dasar terjadinya kegemukan adalah masukan kalori  yang melebihi pemakaian kalori untuk memelihara dan pemulihan kesehatan yang berlangsung lama. Kelebihan kalori tersebut akan disimpan dalam bentuk lemak, yang lama kelamaan akan mengakibatkan kegemukan. Penyebab ketidakseimbangan antara masukan kalori dan pemakaian dapat disebabkan antara lain :

1. Kurangnya aktivitas fisik

Bila pemasukan kalori berlebihan dan tidak diimbangi dengan aktifitas fisik maka seseorang akan menjadi gemuk.

2. Meningkatnya konsumsi Karbohidrat

Zat ini akan disimpan dalam bentuk lemak tubuh dan akan meningkatkan berta badan secara keseluruhan.

3. Kelainan gen

Obesitas dapat menurun dalam keluarga tetapi mekanismenya sampai saat ini masih tetap belum jelas. Diduga gen obese ini merupakan protein yang dikenal dengan nama leptin  yang  berfungsi sebagai suatu duta  massanger yang memberikan informasi ke otak sehingga  penghambat sintesa dan pelepasan neuropeptida Y, dengan cara meningkatkan asupan makanan, menurunkan thermogenesis dan meningkatkan kadar insulin. Leptin memberitahukan otak mengenai jumlah lemak yang tersedia, tetapi pada orang obese proses ini tidak berjalan sebagaimana mestinya.

4. Faktor hormonal

Pada perempuan menopause dapat terjadi penurunan fungsi hormon thyroid dan kemampuan menggunakan energi berkurang dengan menurunnya fungsi hormon ini. Hal tersebut terlihat dengan menurunnya metabolisme tubuh sehingga menyebabkan kegemukan.

5. Faktor kecepatan metabolisme basal yang rendah

Ini disebabkan energi yang dikonsumsi lebih lambat untuk dipecah menjadi glikogen sehingga akan lebih banyak lemak yang disimpan di dalam tubuh.

Apa yang di masud dengan  Menstruasi ?

Menstruasi adalah penumpahan lapisan uterus yang terjadi setiap bulan berupa darah dan jaringan, yang dimulai pada masa pubertas R. Masland (2004).  Menurut H. Wiknjosastro (2005) menstruasi merupakan perdarahan secara periodik dan siklik dari uterus disertai pelepasan (deskuamasi) endometrium.
 

Fase-fase Pada Siklus Menstruasi

Siklus menstruasi yang terjadi pada wanita terbagi menjadi tiga siklus yaitu siklus Hipofisis-hipotalamus, siklus ovarium dan siklus endometrium.

A. Siklus Menstruasi pada Endometrium

  1. Masa Menstruasi Yaitu masa pelepasan endometrium dalam bentuk perdarahan. Masa menstruasi berjalan  selama dua sampai delapan hari.
  2. Masa Proliferasi Setelah menstruasi  endometrium tumbuh kembali, dan mengalami proliferasi dan terus menebal Masa proliferasi sampai hari keempat belas
  3. Masa Sekresi Di bawah pengaruh progesteron ini, kelenjar endometrium yang tumbuh berlekuk-lekuk mulai bersekresi dan mengeluarkan getah yang mengandung glikogen dan lemak.

B. Siklus Hipothalamus-Hypofisis

Menjelang siklus akhir menstruasi yang normal, kadar estrogen dan progesteron darah menurun. Sehingga tidak ada yang mempertahankan  endometrium yang akhirnya dilepaskan sebagaibentuk menstruasi.
Apa yang mempengaruhi siklus menstruasi
Siklus menstruasi dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain, antara lain:

Menstruasi yang muncul pertama kali disebut menarche biasanya terjadi pada usia 13 tahun. Pada masa ini, pada sebagian besar anak perempuan mengalami menstruasi yang tidak regular, tidak dapat diprediksi, tidak nyeri dan tidak mengandung sel telur. Siklus akan mengalami penurunan pada masa klimakterium 35-60 dimana ovarium sudah mengalami degenerasi sehingga irama hypotalamus-hypofise-ovarium dalam memproduksi estrogen tidak adequate untuk mematangkan ovum dan menyebabkan terjadinya menstruasi.  
S Emosi wanita seperti stress yang berlebihan akan mengacaukan sistem ini, yang berkaitan dengan meningkatnya kadar hormon adrenalin pada saat terjadi stress.
Status Fisik
Status fisik adalah keadaan dari anatomi dan fisiologi tubuh yang sangat dipengaruhi oleh hereditas, status gizi, dan lingkungan, dimana semua faktor tersebut dapat mempengaruhi umur menarche, siklus ataupun lama menstruasi.
Obat yang diketahui menyebabkan masalah periode meliputi: kortikosteroid oral, obat tiroid, antidepresan dan obat kemoterapi.

            
Hubungan Antara Obese dengan Panjang Siklus Menstruasi

Penelitian yang dilakukan oleh Eni Purwanti tahun 2003 menyatakan bahwa ada hubungan antara lemak tubuh dengan siklus menstruasi, dan yang dilakukan oleh Dahliansyah tahun 2003 juga menyebutkan hal yang sama.

Salah stu hormon yang berperan dalam proses menstruasi  adalah estrogen Estrogen ini disintesis di ovarium, di adrenal, plasenta, testis , jaringan lemak dan susunan saraf pusat. Menurut analisis penyebab lebih panjangnya siklus menstruasi diakibatkan jumlah estrogen yang meningkat dalam darah akibat meningkatnya jumlah lemak tubuh. Kadar esterogen yang tinggi akan memeberikn feed back negatif terhadap sektersi GnRh

Meningkatnya jumlah estrogen yang ada dalam darah disebabkan karena produksi estrogen pada sel-sel teka. Sel teka menghasilkan androgen dan merespon luteinizing hormone (LH) dengan meningkatkan jumlah reseptor LDL (low-density lipoprotein) yang berperan dalam pemasukan kolesterol ke dalam sel. LH juga menstimulasi aktivitas protein khusus (P450scc), yang menyebabkan peningkatan produksi androgen. Ketika androgen berdifusi ke sel granulosa dan jaringan lemak, androgen mengalami metabolisme oleh aromatase menjadi estrogen. Makin banyak jaringan lemak , makin banyak pula estrogen yang terbentuk. Menurut Ali B 2003 pada wanita yang gemuk tidak hanya kelebihan androgen tetapi juga kelebihan estrogen akibatnya akan lebih sering terjadi gangguan fungi ovarium.

Apa hubungan  obese dengan fertilitas ?
Jadi ada kemungkinan bahwa orang obese  dapat menjadi infrtil atau menimal lebih sukar mendapatkan keturunan dibanding  dengan  orang yang tidak obese  oleh karena  feedback negatif esterogen terhadap GnRh dan siklus mensrtuasi yang panjang.. Tetapi kebenaran ini masih secara teori dan memerlukan penelitian yang lebih lanjut bagi yang terterik untuk mengadakan eksplorasi.  

XPF