Seri 2 Studi Kasus : Kapan Studi Kasus digunakan?

Ditulis oleh :

Tanggal : 2011-03-16


Oleh : Zani Pitoyo

Studi kasus digunakan setidaknya jika terdapat kebutuhan-kebutuhan berikut (Yin, 1994 dalam Tellis, 1997) :

  1. Untuk menjelaskan tautan sebab-akibat yang rumit (complex causal links) dalam kehidupan yang nyata
  2. Untuk menggambarkan konteks kehidupan yang nyata dimana intervensi itu terjadi
  3. Untuk menggambarkan intervensi itu sendiri
  4. Untuk mengeksplorasi situasi-situasi tersebut yang mana-mana intervensi-intervensi yang sedang dievaluasi tidak mempunyai  set outcomes  yang jelas.

Selain itu studi kasus mensyaratkan kondisi-kondisi yang membuat studi kasus dilakukan:

  1. Menjawab pertanyaan “apa”-> eksploratory dan “bagaimana” explanatory
  2. Kejadian atau fenomena yang sedang diteliti merupakan peristiwa kontemporer (walaupun informasi historis digunakan)

MACAM STUDI KASUS

 

Berbagai macam studi kasus diajukan oleh sedikit sekali ahli atau lembaga. Studi kasus berbeda jenisnya karena tujuan yang dirumuskan oleh peneliti. Becker et al (2005) mengajukan beberapa jenis studi kasus yaitu Studi kasus ilustratif, studi kasus eksploratory, studi kasus kumulatif, dan studi kasus contoh kritis.

 

1. Studi kasus ilustratif

 

Studi kasus ilustratif digunakan apabila penulis ingin memberikan pemahaman yang sama atas suatu fenomena yang belum diketahui sebelumnya agar memperoleh  pemahaman yang sama.

 

Fenomena yang diangkat khususnya adalah fenomena yang belum dikenal sebelumnya. Saya bisa ambil contoh misalnya suatu fenomena dimana suatu kelompok ajaran tertentu melakukan ritual hanya mengkonsumsi minuman kopi selama berminggu-minggu, mereka tidak melakukan asupan makanan kecuali minuman kopi itu, kemudian dilanjutnkan dengan periode dimana mereka hanya makanan umbi-umbian tanpa memperoleh asupan yang lain.Fenomena tersebut  relatif jarang dideskripsikan secara ilmiah dengan mendeskripsikan kondisi gizi, mental, atau aspek tubuh yang lain.

 

2. Studi Kasus ekploratory

 

Studi kasus ini berfungsi untuk mengidentifikasi pertanyaan-pertanyaan dan memilih pengukuran lebih dahulu sebelum suatu penelitian yang utama. Studi kasus ini padat dan singkat karena pemilihan pengukuran bisa disimpulkan setalah penggalian data 'secukupnya' tanpa harus melakukan pendalaman, karena itu kesulitannya adalah data 'secukupnya' tadi bisa terlihat sebagai data lengkap sehingga kesimpulan terlalu awal atau prematur. Penelitian studi kasus eksploratori ini mirip dengan pengklasifian oleh Yin (dalam Tellis, 1997) yang menyatakan penelitian ini merupakan penelitian pendahuluan.

 

3. Studi Kasus Kumulatif

 

Penelitian studi kasus ini mengumpulkan berbagai informasi dan data dari hasil berbagai studi kasus yang berbeda waktu dan tempat, dengan anggapan bahwa kesimpulan  yang lebih besar dapat dihasilkan tanpa harus melakukan penelitian lagi yang membutuhkan biaya lagi.

 

4. Studi Kasus contoh Kritis.

 

Studi kasus ini cocok untuk menjawab pertanyaan sebab akibat. Sedang pakar studi kasus Robert K.Yin dalam Tellis (1997) mengelompokkan studi kasus menjadi 3 yaitu studi kasus eksploratori, studi kasus eksplanatori, dan studi kasus deksriptif. Studi kasus eksplonatori merupakan penelitian pendahuluan; sedangkan studi kasus eksplanatori digunakan untuk menjelaskan secara kausal suatu fenomena. Khusus studi kasus deskriptif menurut Yin (dalam Tellis, 1997) didalamnya perlu ada teori deskriptiv.

 

Beda Becker dkk, beda lagi Yin, beda pula Stake. Stake (1995) dalam Tellis (1997) membedakan studi kasus menjadi Studi kasus Instrinsik, Studi Kasus Instrumental, dan studi kasus kolektif. Studi kasus intrinsik jika peneliti berminat (interest) terhadap kasus tersebut, studi kasus instrumental jika studik kasus digunakan untuk memahami lebih dari pada apa yang sudah jelas bagi peneliti, dan studi kasus kolektif jika sekelompok kasus diteliti.

Bacaan:

Bronwyn Becker, Patrick Dawson, Karen Devine, Carla Hannum, Steve Hill, Jon Leydens, Debbie Matuskevich, Carol Traver, and Mike Palmquist. (2005). Case Studies. Writing@CSU. Colorado State University Department of English. Retrieved [13 Maret 2011 ] from http://writing.colostate.edu/guides/ research/casestudy/

 

Tellis., Winston (1997). Application of a case study methodology. [Online] The Qualitative Report. Vol,3 Number 3, September. Available at: http://www.nova.edu/ssss/QR/QR-3/tellis2.html). Di akses pada : 12 Juni 2009.

 
Key words : penelitian, penelitian kualitatif keperawatan, penelitian keperawatan

 

XPF