Apakah Saya Gemuk ?

Ditulis oleh : Hasan Aroni, SKM, MPH

Tanggal : 2012-06-08


Apakah anda takut bercermin? Enggan melihat pantulan tubuh anda sendiri? Bisa jadi, anda tidak nyaman saat melihat bentuk tubuh yang tidak karuan dengan lemak yang menonjol disana-sini dan banyaknya lipatan kulit. Jangan sekali-kali menyalahkan cermin anda. Bukan cermin yang bermasalah tapi coba periksa berat badan anda, kemudian hitung! Jika berat badan anda melebihi normal maka anda perlu segera memperbaiki berat badan anda. Selain indah untuk dipandang, tubuh dengan berat badan normal juga penting bagi kesehatan. Timbunan lemak yang berlebihan dapat mengganggu kerja metabolisme tubuh. Pada akhirnya menimbulkan beragam penyakit seperti kolesterol, darah tinggi, gangguan jantung dan kanker.

PENYEBAB KEGEMUKAN

Biasanya para ahli gizi akan menjelaskan bahwa asupan kalori yang melebihi pengeluaran merupakan penyebab kegemukan. Keadaan ini dapat kita analogikan dengan tabungan. Jika uang yang ditabung lebih banyak daripada yang diambil, maka tabungan kita tentu akan bertambah besar. Hanya sayangnya pada kegemukan, barang yang kita tabung bukan uang tapi lemak atau gajih.


Penyebab kegemukan yang lain adalah faktor genetik. Sejumlah orang dengan thrifty gen lebih mudah gemuk daripada lainnya. Kondisi ini disebabkan produksi leptin dalam sel-sel lemak mereka sangat rendah padahal leptin berfungsi menekan pertambahan sel lemak di samping menekan selera makan yang berlebihan.


Pada orang yang diet ketat, produksi leptin juga dapat berkurang. Keadaan ini menjelaskan mengapa setelah misalnya 3 sampai 6 bulan menjalankan diet ketat, penurunan berat badan kemudian terhenti. Keadaan yang dinamakan plateau phase of weight reduction ini terjadi karena penurunan sekresi leptin.
Sementara produksi ghrelin oleh sel-sel lambung dan neuropeptida Y dalam hipotalamus meningkat sehingga selera makan bertambah karena kedua hormon ini berfungsi untuk menimbulkan rasa lapar.

PENYEBAB HORMONAL

Beberapa keadaan hormonal juga dapat menyebabkan kegemukan seperti DMT2 awal atau sindrom metabolik dengan terjadinya resistensi insulin, produksi hormon tiroid yang kurang (hipotiroid) dan sindrom Cushing (peningkatan produksi hormon anabolik khususnya glukokortikoid oleh kelenjar adrenal).

 

Kegemukan cenderung dikaitkan dengan faktor genetik. Padahal, kegemukan sering dipicu oleh faktor psikologis, fisiologis, sosial, dan gaya hidup yang ditanamkan sejak dini dalam keluarga. Tanpa pola makan yang terjaga, olah raga adalah usaha yang sia-sia untuk menurunkan berat badan.

Faktor genetik disebut-sebut sebagai faktor utam kegemukan. Padahal, dari sejumlah penelitian ditemukan bahwa kegemukan justru dipicu oleh perubahan gaya hidup seseorang dan faktor lingkungan tempat ia tinggal. Para psikolog berpandangan, orangyang semula mengalami kekurangan finansial, kemudian mencapai taraf ekonomi yang mencukupi lebih rentan menjadi gemuk.
           

Upaya penurunan berat badan bukan semata untuk penampilan. Lebih dari itu, penurunan sampai batas normal dapat mengembalikan vitalitas tubuh dan produktivitas seseorang. Bahkan kelebihan berat badan dapat menurunkan rasa percaya diri seseorang. Saat ini masyarakat mulai menyadari bahwa tubuh dengan berat badan ideal sangat penting untuk kesehatan. Apalagi, sekarang ini orang dituntut memiliki produktivitas yang tinggi. Sayangnya, banyak orang mengambil jalan pintas dalam menurunkan berat badan.

 

Memang, teknologi medis dapat membantu untuk memiliki tubuh langsing dalam waktu singkat. Namun, efektivitas teknologi tidak bertahan lama. Tidak sedikit pula yang memilih metode penurunan berat badan melalui seminar dan panduan buku. Bahkan, berkonsultasi dengan ahli gizi.Ada juga sebagian orang yang mengonsumsi suatu obat atau jenis ramuan tertentu demi mengurangi berat badan. Padahal, anda tahu bahwa tidak sedikit obat, makanan atau minuman tersebut yang hanya menimbulkan efek diauretik (reaksi yang membuat seseorang buang air besar secara berlebihan ). Jika tidak, obat, makanan dan minuman itu hanya menekanrasa lapar untuk sementara waktu.

Salon dan klinik yang menawarkan program penurunan berat badan pun tumbuh subur. Tidak jarang, mereka menggunakan alat-alat elektronik dan terapi pembalutan.berat badan dapat menyusut tanpa olahraga, mengurangi maka, bahkan tanpa obat-obatan tertentu. Hasilnya berat badan memang turun dalam waktu yang relatif singkat. Namun, wajah tampak tidak segar dan sayu. Badan pun menjadi lebih sensitive, mudah sakit, dan lelah. Hal yang lebih menyakitkan, badan singset hanya terasa dalam waktu singkat. Selanjutnya, berat badan kembali pada timbangan semula.hal yang lebih membahayakan, diet yang kurang tepat dapat merusak kesehatan akibat terjadi defisiensi gizi ( kekurangan gizi ).

Selain itu, penggunaan obat-obatan dan makanan pengganti tidak hanya membuat upaya pelangsingan tubuh bersifat sementara. Efek samping penggunaanya menimbulkan aneka keluhan, mulai dari mual, jantung berdebar, sulit tidur, tidak bersemangat, dan kelelahan. Jika kondisi ini dibiarkan terus-menerus maka tubuh akan ringkih, mudah sakit, dan tidak fit.

 

’Yoyo’, adalah sebutan yang paling tepat untuk program diet yang gagal. Program ini menimbulkan berat badan tidak stabil. Penurunan tubuh terjadi dalam waktu cepat, tetapi kembali gemuk dalam waktu singkat. Banyak teori yang berpendapat bahwa masalah kegemukan dikarenakan orang terlalu sering makan sehingga solusinya mengurangi frekuensi makan. Sebenarnya, tubuh memiliki mekanisme alamiah untuk bertahan dalam kelaparan selama beberapa hari. Ketika anda mengurangi makanan, tubuh segera melakukan penghematan energi dengan menurunkan laju metabolisme basal atau basal metabolic rate ( BMR )-nya. Basal metabolic rate adalah energi minimal yang diperlukan tubuh dalam keadaan istirahat total

Untuk membakar kelebihan lemak, justru tubuh membutuhkan energi yang lebih besar.ini artinya konsumsi makanan yang menghasilkan energi harus tetap terjaga. Pengurangan dan pemilahan jenis makanan hanya akan merusak mekanisme tubuh yang alami. Mungkin, berat badan turun, tetapi itu hanya bersifat sementara karena yang dikikis bukan lemak melainkan air dan glikogen ( energi cadangan yang ada dalam hati ). Jika dilakukan terus-menerus, diet ini akan mengganggu metabolisme tubuh.

Tidak jarang, kegagalan diet terjadi karena terapi pelangsingan dilakukan dengan mengurangi zat-zat makanan yang sangat penting.Pengurangan konsumsi protein hewani ( daging dan ikan ), lemak, atau hanya mengonsumsi satu jenis makanan ( sayuran atau buah-buahan ) menjadi pola yang dianjurkan. Selain membosankan, cara pelangsingan seperti ini dapat menurunkan kesehatan seseorang. Akibat kekurangan zat-zat tersebut, seseorang dapat menjadi lemas, merasa tersiksa selama menjalani terapi, dan akhirnya kembali pada pola makan awal. Akibatnya, berat badan justru berada dalam posisi stagnan dan tak jarang akan lebih mudah untuk mengalami kenaikan berat badan.

Berikut adalah kesalahan dalam diet yang sering dilakukan :

  1. Mengurangi jumlah makan, bukan porsi makan

Hal ini seringkali dilakukan oleh para pelaku diet, dengan melewati salah satu jam makan seperti sarapan atau makan malam. Padahal sarapan penting sebagai energi utama untuk melakukan aktivitas sepanjang hari dan menghindari konsumsi gula atau lemak berlebihan di saat lapar. Lagipula, makan secara teratur (3 kali sehari) akan meningkatkan metabolisme tubuh yang membantu mengurangi berat badan karena proses pembakaran lemak dan kalori lebih mudah. Hal ini berbanding terbalik saat tubuh dalam keadaan lapar, di mana metabolisme secara alami akan turun

  1.  Diet yang membatasi untuk mengkonsumsi satu kelompok         makanan
    Diet yang menganjurkan untuk tidak makan karbohidrat atau lemak sama sekali, dan hanya mengkonsumsi buah dan sayur saja tidak baik untuk kesehatan, karena kebutuhan tubuh akan vitamin dan mineral tidak akan tercukupi, terutama untuk usia remaja. Tubuh masih membutuhkan asupan kalori dan nutrisi yang seimbang untuk menjaga kesehatan. Pilihkan makanan yang rendah lemak daripada tidak makan lemak sama sekali.
  2. Konsumsi kalori terlalu rendah

Untuk perempuan, tubuh memerlukan sekitar 2000 kalori setiap harinya, sedangkan laki-laki membutuhkan sekitar 2500 kalori. Apabila kalori yang masuk dibatasi hingga sekitar 1000 kalori atau bahkan kurang, justru akan menyebabkan rendahnya metabolisme tubuh dan mengalami anemia.

  1. Tidak olah raga

Padahal olah raga dapa meningkatkan metabolisme tubuh yang membantu proses pembakaran lemak dan kalori, berat badan pun akan lebih cepat turun.

  1. Konsumsi salad

Mengkonsumsi salad memang baik, namun patut diingat bahwa mayonnaise yang menyertai salad juga mengandung lemak yang cukup tinggi.

  1. Tidak minum susu

Mengkonsumsi susu setiap hari tetap dibutuhkan, terutama susu rendah lemak berkalsium tinggi karena dapat menguatkan tulang dan melengkapi nutrisi tubuh.

  1. Berat badan turun drastis

Sebaiknya berat badan yang turun tidak lebih dari 1-2 kg dalam seminggu karena dapat menimbulkan komplikasi kesehatan yang lain, seperti hati dan ginjal, yang dipaksa untuk bekerja lebih keras untuk menggantikan cadangan glukosa dalam darah. Hal ini pun dapat mengganggu kesehatan Anda.

Mempunyai  berat badan dengan bentuk tubuh ideal rasanya menjadi impian semua orang. Selain menambah rasa percaya diri, berat badan ideal dapat menunjang kesehatan dan menjadi lebih energik. Secara umum, berat badan ideal dihitung berdasarkan rumus, tinggi badan dikurangi 110. namun, perhitungan ini relatif pada setiap orang. Biasanya, seseorang dengan postur tulang besar memiliki timbangan yang jauh lebih berat daripada orang yang tulangnya kecil meskipun keduanya tampak sama-sama langsing. Berat badan yang normal masih kurang sempurna jika bentuk tubuhnya masih kendur dan lemak tidak terbagi secara proporsional.

Bagaimana agar tubuh langsing dan sehat? Jawaban yang sering muncul adalah kerja keras untuk berdiet, pantang makan daging, tidak boleh mengonsumsi gula, dan menahan jajan. Pola pikir seperti ini sangat wajar. Memang, program penurunan berat badan dan kenyataan yang dihadapi oleh mereka yang ingin menurunkan berat badan menuntut proses demikian. Padahal, sebuah riset menyebutkan bahwa rasa kenyang yang dipengaruhi appetait (pusat pengendali nafsu makan) dikendalikan faktor psikologis dan biologis seseorang. Kesimpulannya adalah orang gemuk menkonsumsi 3 porsi makanan dan orang langsing menkonsumsi 1 porsi makanan dengan rasio kepuasannya sama-sama sembilan. Ini menunjukan bahwa pola berpikir dan perilaku orang gemuk mendukung dirinya untuk mengonsumsi makanan dalam jumlah banyak, sedangkan orang langsing berpikir bahwa ia cukup merasa kenyang dan bahagia meskipun mengonsumsi makanan dalam jumlah sedikit.

Dalam melakukan diet tidak boleh asal diet, diet keras yang dilakukan tanpa mempertimbangkan jumlah gizi akan mengacaukan kondisi tubuh dan menimbulkan defisiensi gizi. Banyak faktor yang menjadi latar belakang masalah kelebihan berat badan, antara lain menurunnya fungsi kelenjar tiroid yang tidak terdeteksi. Padahal, faktor genetik juga berperan dalam efisiensi kerja kelenjar tersebut. Orang juga dapat mengalami kegemukan karena penyerapan gizi dan hatinya tidak berfungsi normal. Oleh karena itu, diet rendah kalori atau jenis gizi tertentu tidak dapat berhasil pada orang gemuk yang mengidap gangguan tiroid dan masih kekurangan gizi.

Mengonsumsi makanan pelangsing atau obat penurun berat badan justru dapat merusak metabolisme tubuh. Selain tidak alamiah, obat ini dapat menimbulkan ketergantungan pada pemakainya. Jika tidak menggunakan lagi, berat badan akan segera naik, bahkan lebih tinggi dibandingkan berat awal.

Jadi, program penurunan BB yang baik adalah program mandiri yang bisa dijalankan sendiri oleh pasien tanpa bergantung pada obat-obatan, herbal atau tindakan seperti penyuntikan vitamin C atau pelarut lemak (biasanya senyawa getah empedu) ke dalam jaringan lemak di bawah kulit perut. Tindakan terakhir ini dapat berakibatkan fibrosis atau lipolisis sehingga tempat suntikan menjadi luka terbuka yang sulit menutup kembali (dehisensi).

Peranan Ahli gizi adalah memberikan bimbingan teknis cara diet yang baik selain dukungan semangat mengubah pola makan. Suplemen dan obat hanya diberikan dalam proses perubahan perilaku makan dan gaya hidup.

Program slimming yang baik sebenarnya dilakukan melalui perubahan gaya hidup dengan tujuan penurunan BB yang perlahan tetapi bertahan lebih lama. Dengan program ini, ketika BB sudah ideal atau normal, kita akan dapat mempertahankannya sendiri lewat diet yang seimbang dengan perilaku makan dan olahraga yang tepat.

PUSTAKA

S Iping. 2004. Cara Mutakhir Untuk Langsing dan Sehat. Jakarta : Puspa Swara.

Hartono, Andry . 2012. Kegemukan. Online (http://pantirapih.or.id/index.php?option=com_content&view=article&id=98:kegemukan&catid=51:umum&Itemid=97) diakses tanggal 25 Mei 2012

XPF