Brownies Anti Anemia Bagi Ibu Hamil

Ditulis oleh : Whieke

Tanggal : 2011-03-30


Anemia atau kurang darah terjadi karena kadar hemoglobin darah lebih rendah dari nilai normal. Jenis anemia yang paling sering terjadi di Indonesia adalah anemia defisiensi zat besi. Anemia jenis ini merupakan salah satu gangguan yang paling sering menyerang ibu hamil. Cara praktis untuk mengatasi penyakit ini adalah dengan menkonsumsi brownis yang diformulasi khusus mengandung tinggi besi.
 
Prevalensi Anemia dan Upaya Pencegahan
 
Setiap tahun, sekitar 4 juta ibu hamil menderita gangguan anemia yang sebagian besar disebabkan oleh kekurangan zat besi (Depkes, 2008). Dinas Kesehatan Kota Malang  melaporkan bahwa pada tahun 2008 jumlah ibu hamil yang mengalami anemia adalah 649 orang dari 15.452 orang (4,2%) sedangkan  pada tahun 2009 adalah 919 orang dari 14.587 orang (6,3%). Dengan demikian, persentase ibu hamil yang menderita anemia selama tahun 2008 sampai dengan tahun 2009 mengalami kenaikan sebesar 2,1%.
 
Anemia terjadi karena kekurangan satu atau lebih zat–zat gizi essensial seperti zat besi, asam folat, dan vitamin B12 yang sangat dibutuhkan untuk pembentukan sel–sel darah merah, selain itu zat–zat gizi lainnya yang dibutuhkan adalah protein, vitamin C, Cu, dan Co. Selama kehamilan diperlukan lebih banyak zat besi karena ibu harus memenuhi kebutuhan janin dan dirinya sendiri. Jenis anemia yang paling sering adalah anemia karena kekurangan zat besi, yang biasanya disebabkan karena tidak tercukupinya zat besi dalam makanan.  Anemia yang terjadi sejak awal kehamilan dapat mengakibatkan persalinan premature.

Berbagai upaya dilakukan untuk pencegahan anemia, diantaranya adalah suplementasi Tablet Tambah Darah, suplementasi Vitamin B12 dan C, serta pemberian obat cacing. Tetapi upaya tersebut belum sepenuhnya berhasil, oleh karena itu diperlukan upaya lain yaitu pencegahan dengan pangan fungsional.  

Bayam merupakan salah satu sayuran yang memiliki nilai gizi yang tinggi, diantaranya yaitu protein, serat, vitamin, betakaroten, zat besi dan beberapa mineral lainnya seperti Ca, F, Na, dan K. Selain nilai gizi yang tinggi, bayam merupakan tanaman pangan yang mudah diperoleh di Indonesia dan harganya relatif murah. Adapun jenis-jenis bayam bermacam-macam salah satu jenis bayam adalah bayam cabut, bayam cabut macamnya ada 2 yaitu bayam hijau dan bayam merah (Rukmana, 2005). Kandungan zat besi bayam merah lebih tinggi dibandingkan bayam hijau yaitu dalam 100 g bahan mengandung 7 g zat besi, akan tetapi bayam merah jarang dikonsumsi oleh masyarakat karena pemikiran masyarakat bayam merah hanya digunakan sebagai obat tradisional.

Selain sayuran, di Indonesia juga banyak ditemukan kacang-kacangan yang berpotensi untuk dikembangkan dalam berbagai produk industri pangan seperti, kacang merah, kacang hijau dan kacang tunggak. Salah satu jenis kacang-kacangan yang sangat baik dikonsumsi adalah kacang merah karena selain mengandung protein tinggi (22,3 g/100g) juga merupakan sumber zat besi. Zat besi yang terkandung dalam 100 g bahan yaitu sebesar 5,8 mg.

Brownies Kukus Anti Anemia
 
Brownies adalah salah satu kue yang memiliki banyak penggemar mulai anak-anak hingga orang dewasa. Brownies dapat dinikmati setiap waktu yaitu sebagai makanan selingan (snack). Saat ini brownies berkembang dengan tambahan aneka isi dan aneka cara pengolahan diantaranya brownies panggang, brownies goreng, maupun brownies kukus. Bagi ibu hamil brownies juga cocok untuk dikonsumsi karena kandungan gizi pada brownies yang sangat tinggi diantaranya yaitu energi, karbohidrat, protein, dan lemak. Dengan kondisi ibu hamil yang memiliki pola makan sering dan porsi kecil membuat brownies cocok untuk dikonsumsi oleh ibu hamil sebagai makanan selingan (snack) sehingga dapat mencukupi kebutuhan energi hariannya.
 
Jika sebelumnya brownies dibuat dengan cara dipanggang dengan oven mungkin semua orang tidak bisa membuatnya. Perkembangan selanjutnya adalah menciptakan variasi baru, yaitu brownies kukus. Fenomena tersebut membuat brownies semakin disukai dan semakin banyak orang bisa membuat brownies kukus dengan penambahan bayam merah dan kacang merah di rumah. Seperti halnya dengan pembuatan brownies pada umunya. Bahan baku pembuatan brownies kukus diantaranya adalah tepung terigu, telur, gula, garam, mentega dan coklat. Coklat yang ditambahkan dalam adonan brownies merupakan coklat batang khusus untuk masak. Jenisnya ada tiga yaitu dark cooking chocolate, milk cooking chocolate, dan white cooking chocolate.
 
Secara fisik brownies kukus dengan penambahan bayam merah dan kacang merah tidak ada bedanya dengan brownies tanpa penambahan bayam merah dan kacang merah. Akan tetapi yang membedakan adalah after taste yang dihasilkan. Kekurangannya adalah aroma bayam merah pada brownies kukus ini agak terasa. Sehingga akan sedikit menimbulkan rasa mual jika dikonsumsi oleh ibu hamil.

Sedangkan kelebihannya adalah kandungan nilai gizi yang sangat tinggi terutama zat besi. Zat besi tersebut dapat digunakan untuk mencukupi kebutuhan zat besi hariannya dan juga dapat mencegah terjadinya anemia defisiensi besi pada ibu hamil.


DAFTAR PUSTAKA
  1. Astawan, Made. 2009. Sehat dengan Hidangan Kacang dan Biji-bijian. Depok: Penebar Swadaya.
  2. Charolina, Agustina. 2008. Brownies. Bekasi: Dian Rakyat. Proverawati, dkk. 2009. Gizi Untuk Kebidanan. Yogyakarta: Muha medika.
  3. Kusumah, Ulfah Wijaya. Kadar Hemoglobin Ibu Hamil Trimester II-III Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Medan: Universitas Sumatra Utara Medan.
  4. Pertiwi, Aprilia Fajar. 2007. Yuk, makan bayam!. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
  5. Rukmana, Rahmat. 2005.  Bayam Bertanam dan Pengolahan Pasca Panen. Yogyakarta: Kanisius.
  6. Sediaoetama, Achmad Djaeni. 2009. Ilmu Gizi utuk mahasiswa dan profesi jilid 2. Jakarta: Dian Rakyat


Author: Wieke Rustian Hanastiti, Mahasiswa Jurusan Gizi

Editor: Yohanes Kristianto

XPF