Pentingnya Medical Check Up

Ditulis oleh : Atik Kurniawati

Tanggal : 2011-06-08


Sehat ditinjau dari sisi awam adalah berfungsinya seluruh organ tubuh secara optimal. Kondisi tubuh yang sehat merupakan modal utama untuk beraktifitas dalam kehidupan sehari-hari. Namun, ironisnya kita baru akan peduli terhadap kesehatan manakala kita sedang mengalami sakit atau ada organ tubuh yang tidak bekerja dengan baik. Saat itulah kita baru menyadari betapa pentingnya kesehatan. Sementara itu untuk menjadi sehat bukanlah suatu kebetulan, namun perlu ada upaya untuk menjaganya.

Seiring dengan bertambah tingginya kesadaran akan pentingnya menjaga dan mempertahankan kesehatan tubuh, masyarakat dewasa ini tidak hanya melakukan upaya kuratif (pengobatan penyakit), tetapi juga tindakan preventif (pencegahan) terhadap penyakit.

Tindakan pencegahan dilakukan dengan berbagai cara, mulai dari menjalankan pola hidup berikut pola makan yang sehat, olahraga, menjaga kesehatan diri dan lingkungan, hingga melakukan pemeriksaan dini atau cek kesehatan secara berkala.

Cek Kesehatan secara dini bisa dilakukan oleh pria dan wanita yang telah mencapai usia 18 tahun dimana pada usia ini pola hidup mulai tidak teratur dan aktivitas kehidupan meningkat karena kondisi lingkungan dan gaya hidup masyarakat saat ini yang berpotensi besar menyebabkan timbulnya beraneka ragam penyakit dan gangguan kesehatan, apalagi jika memiliki resiko tinggi akibat penyakit keturunan (diabetes, jantung, hipertensi) maka harus rutin melakukannya. Namun cek kesehatan tidak hanya bisa dilakukan pada usia produktif saja, karena banyak kasus menggambarkan adanya penyakit pada bayi baru lahir yang potensial berbahaya akibat gangguan metabolisme herediter (bawaan).

Cek kesehatan ini sangatlah penting karena masyarakat dapat mengetahui kondisi kesehatan tubuh secara menyeluruh, sehingga penyakit dan masalah kesehatan dapat dicegah lebih awal, yang terpenting lagi cek kesehatan ini bisa membantu mendeteksi dan mendiagnosis berbagai jenis penyakit sehingga dapat dipastikan secara dini sehingga penanganan medis dapat dilakukan dengan cepat, tepat dan maksimal. Selain tujuan tersebut diatas cek kesehatan juga berfungsi untuk memantau perkembangan penyakit dan memantau pengobatan atau keefektifan terapi

Dewasa ini rumah sakit maupun laboratorium kesehatan biasanya memberikan layanan medical check up dalam beberapa paket atau kategori. Tujuannya adalah mempermudah pasien dalam menentukan jenis tes sesuai dengan tujuan pemeriksaan bagi pasien yang bersangkutan. Akan tetapi pasien bisa memilih mengurangi atau menambahkan jenis tes yang sesuai dengan kondisi masing-masing pasien. Apabila mengalami kesulitan ada dalam menentukan paket yang sesuai ada baiknya berkonsultasi dengan dokter sebelum melakukan medical check up.

Berikut adalah beberapa contoh panel pemeriksaan kesehatan dari laboratorium terkemuka di Indonesia:
1.Panel Check Up / Check Up Plus
Manfaat: Mengetahui kualitas secara umum, baik yang menyangkut fungsi organ maupun keadaan metabolisme tubuh dengan mendeteksi ada tidaknya kelainan atau penyakit yang sering dijumpai dan potensial membahayakan misalnya kelainan darah, gangguan metabolisme lemak dan gula, gangguan fungsi hati dan ginjal, infeksi virus hepatitis, dll
Jenis Pemeriksaan: Hematologi Rutin, Urine rutin, Faeces Rutin, Bilirubin Total, Bilirubin Direct, SGOT, SGPT, Akali fosfatase, GGT, Protein Elektroforesis, Glucosa Puasa, Urea N, HbsAg, Anti HCV, Kreatinin, Asam Urat, Cholesterol Total, Trigliserida, Cholesterol HDL, Cholesterol LDL, ApoB, AFP, PSA (laki-laki), Pap Smear (perempuan)

2.Panel Uji Saring Anemia
Manfaat: Mendeteksi kemungkinan adanya penyakit kekurangan sel darah merah (anemia) yang membahayakan tubuh.
Jenis Pemeriksaan: Hemoglobin, Erytrosit, Hematokrit, Nilai-nilai Erytrosit, Hapusan Darah Tepi, Retikulosit

3.Panel Resiko Trombosis (Genetik)
Manfaat: Mendeteksi adanya kelainan herediter (bawaan) yang dapat mengakibatkan gangguan atau meningkatkan resiko terjadinya gangguan pembekuan darah (=trombosis) yang merupakan faktor resiko perkembangan penyakit jantung dan pembuluh darah terutama pada orang yang terkena Penyakit Jantung Koroner (PJK), stroke dan peningkatan lemak dalam darah.
Jenis Pemeriksaan: Protein C, Protein S, AT III, Fibrinogen, Homocysteine, Lp(a).

4.Panel Resiko Trombosis (Dapatan)
Manfaat: Mendeteksi beberapa kondisi yang dapat menyebabkan gangguan pembekuan darah (=trombosis) yang dapat mengakibatkan bermacam-macam gangguan misal keguguran berulang, sindrom lupus, dll.
Jenis Pemeriksaan: ACA (IgG, IgM), Homocysteine, Trigliserida, Cholesterol Total, Cholesterol HDL dan LDL

5.Panel Pengelolaan Diabetes Mellitus
Manfaat: Memantau kondisi individu penyandang diabetes mellitus (DM) terutama untuk melihat kepatuhan penderita DM dalam menjalankan terapi dan mendeteksi faktor resiko komplikasi yang mungkin terjadi
Jenis pemeriksaan: Glucosa Puasa, Glucosa 2 jam pp, HbA1c, Albumin Urine Kuantitatif (Mikroalbumin Kuantitatif), Kreatinin, Albumin/Globulin, GPT, Cholesterol Total, Cholesterol HDL dan LDL, Trigliserida, Urine Rutin, NT proBNP.

6.Panel Lemak
Manfaat: Mendeteksi kemungkinan adanya kelainan lemak (dislipidemia) di dalam tubuh dan seteksi small dense LDL (LDL kecil padat, yaitu jenis kolesterol yang sangat berbahaya) yang dapat meningkatkan resiko kardiovaskuler (penyakit jantung dan pembuluh darah)
Jenis Pemeriksaan: Cholesterol Total, Cholesterol HDL, Cholesterol LDL Direk, Trigliserida, Apo B

7.Panel Resiko Penyakit Jantung Koroner dan/atau Stroke
Manfaat: Mendeteksi adanya berbagai faktor yang dapat meningkatkan resiko untuk terkena Penyakit Jantung Koroner dan/atau Stroke
Jenis Pemeriksaan: Cholesterol Total, Cholesterol HDL, Cholesterol LDL Direk, Trigliserida, Apo B, Lp(a), Insulin dan Glukosa Puasa, Glucosa 2 jam PP, Status Antioksidan Total, Fibrinogen, Adinopektin, ACA (IgG dan IgM), Hemosistein, hsCRP.

8.Panel TORCH
Manfaat: Mengetahui adanya infeksi dan status kekebalan terhadap parasit Toxoplasma, virus Rubella, Cytomegalovirus dan virus Herpes tipe 2 yang dapat mempengaruhi kesehatan janin.
Jenis Pemeriksaan: Anti-Toxoplasma IgG&IgM, Anti-Rubella IgG&IgM, Anti-CMV IgG&IgM, Anti-HSV2 IgG&IgM.

9.Panel Demam
Manfaat: Memastikan diagnosis penyebab penyakit demam seperti demam berdarah, tifus, malaria, peradangan hati, dan penyakit infeksi lainnya sehingga penderita demam dapat memperoleh terapi yang lebih tepat.
Jenis Pemeriksaan: Hematologo Lengkap, Urine Rutin, Malaria, Widal, Gall Kultur, SGOT, SGPT, Anti-Dengue IgG&IgM, CRP Kuantitatif/hsCRP

10.Panel Tiroid
Manfaat: mendiagnosis gangguan fungsi tiroid dan menentukan status tiroid (hipotiroid, eutiroid, atau hipertiroid)
Jenis Pemeriksaan: TSHs, FT4

11.Panel Ammenorrhea
Manfaat: memastikan penyebab infertilitas pada wanita dengan mendiagnosis, apakah berasal dari gangguan anatomi atau fisiologi sistem reproduksi; mendeteksi kelainan atau gangguan fungsi/fisiologi sistem reproduksi.
Jenis Pemeriksaan: LH, FSH, Prolactin, Estradiol

12.Panel Kesuburan Laki-Laki
Manfaat: Memastikan penyebab infertilitas pada laki-laki dengan mendiagnosis, apakah berasal dari gangguan anatomi atau fisiologi sistem reproduksi; mendeteksi kelainan atau gangguan fungsi/fisiologi sistem reproduksi.
Jenis Pemeriksaan: LH, FSH, Prolactin, Testosteron, Analisa Sperma, Fruktosa, Antibodi Sperma.

13.Panel Osteoporosis
Manfaat: Mendeteksi kemungkinan adanya resiko pengeroposan tulang atau osteoporosis secara dini, membantu memprediksi dan memantau respon individu terhadap terapi osteoporosis terutama penggunaan obat antiresorpsi.
Jenis Pemeriksaan: CTx (C-Telopeptide) dan N-Mid osteocalcin

14.Panel Uji Saring Tumor
Manfaat: Untuk memperkirakan resiko terjadinya penyakit kanker tertentu atau mendeteksi kemungkinan adanya kanker tertentu yaitu kanker hati, kanker usus besar dan anus (kolorektal), kanker nasofaring, kanker prostat (khusus pria) dan kanker leher rahim (wanita)
Jenis Pemeriksaan: AFP, Darah Samar (Hb Spesifik), Anti-EBV VCA IgA, Anti EBV EA IgA, PSA (laki-laki), Pap Smear (Perempuan)

15.Panel Uji Saring Alergi
Manfaat: Uji saring untuk mendeteksi dan memastikan kemungkinan adanya reaksi alergi
Jenis pemeriksaan: IgE Total, Eosinofil (jumlah), Faeces Rutin.

Selain panel-panel diatas masih terdapat sekian banyak panel-panel medical check up yang dapat dilakukan. Namun sebelum melakukan cek kesehatan ada baiknya kita mempersiapkan diri gunanya adalah untuk mendapatkan hasil pemeriksaan yang optimal, berikut adalah hal-hal yang perlu dipersiapkan:

1. Pastikan bahwa Anda mendapat asupan karbohidrat yang cukup (paling sedikit 150gram/hari) selama 3 hari sebelum pemeriksaan.

2. Puasa selama 12 jam, sejak malam hari hingga waktu pengambilan darah/bahan pemeriksaan lain.

Selama puasa :

- Tidak boleh makan apapun, termasuk permen karet

- Tidak minum teh, kopi, susu, dan lain-lain, meski tanpa gula

- Minum air putih tetap diperbolehkan, terutama bila diperlukan pengambilan bahan pemeriksaan dari urin

- Tidak merokok

- Jangan berpuasa lebih dari 14 jam

3. Tidak berolahraga atau melakukan aktivitas fisik yang berat sejak 12 jam sebelum pengambilan darah.

4. Berhenti minum obat sejak 4-24 jam sebelum pengambilan darah atau 48-72 jam sebelum penampungan urin, kecuali dokter tetap menganjurkan minum obat atau kondisi kesehatan tidak memungkinkan (informasikan hal ini kepada petugas laboratorium).

**Kesehatan bukanlah segalanya, namun tanpa kesehatan segala sesuatu tiada artinya.(tic)


Sumber :

1.www.prodia.co.id
XPF