Pengasuhan Excellent Anak Periode Krisis

Ditulis oleh : Abdul Hanan - abdulhanan09@yaho

Tanggal : 2011-11-18


Dalam konsep kesehatan jiwa anak dan remaja, perkembangan fungsi mental dan intelektual perlu mendapatkan perhatian yang seiring dengan pertumbuhan fisik biologisnya. Perkembangan tersebut meliputi perkembangan kepribadian, kognitif / intelektual yang sejalan dengan pertumbuhan biologis, dan hal ini dipengaruhi oleh banyak faktor : (a) Biologis : neurobiologis, hormonal dan (b) Psikososial : keluarga, budaya, comunitas

Empat tahap perkembangan anak  (Jean Peaget) :

1.  Sensorik Motorik (mulai lahir s/d 2 tahun), anak mulai mengaktifkan reflek antara lain reflek Darwin, reflek Moro, dan reflek babinsky. Pada masa ini anak sering melakukan pengulangan tingkah laku sederhana, dan pada akhir masa ini kemampuan bahasa pada anak meningkat.

2. Preoperasional (2 tahun s/d 7 tahun), pada usia ini anak menampakkan ciri-ciri egosentrik dan mulai berpikir konkrit

3.  Konkrit operasional (7 tahun s/d 11 tahun), dalam usia ini terjadi peningkatan pola berpikir pada anak menjadi berpemikiran yang logis dan terarah

4.  Formal Operasional (12 tahun s/d 15 tahun), pada masa usia ini atau kita kenal dengan mulainya masa pra pubertas dimana anak lebih fleksibel dalam berinteraksi dan meningkatnya kemampuan beradaptasi.

Perkembangan kepribadian adalah suatu totalitas terorganisir dari disposisi psikis manusia yang individual antara lain dapat membedakan ciri umum dari ciri pribadi yg lain. Faktor yg mempengaruhi kepribadian meliputi faktor biologis (badaniah),  faktor emosional (temperamen), faktor social, faktor Intelektual, dan struktur kepribadian (ID, EGO, SUPER EGO). Uraian pada pendahuluan ini sedikitnya merupakan fundamental keluarga terutama orang tua untuk mengenal perkembangan mental intelektual dan perkembangan kepribadian pada putra putrinya.

Periode Krisis Pada Perkembangan Jiwa Anak Dan Remaja

            Periode krisis pada rentang usia anak dan remaja yang perlu kita perhatikan ada 2 masa periode : yang pertama adalah periode krisis pada rentang usia baru lahir sampai dengan 5 tahun pertama yang dikenal dengan periode keemasan (Golden Periode). Pada periode ini secara bilogis pertumbuhan dan perlindungan otak pada anak menjadi hal yang paling diutamakan.

            Pada masa ini diawali dengan perkembangan dasar dari rasa percaya (Trust) yang menjadikan cikal bakal anak apakah tergolong anak-anak yang percaya diri (Confidence) atau tergolong anak-anak yang minder. Tumbuh pemikiran yang konkrit (apa adanya) pada anak sehingga pengajaran yang dibutuhkan anak adalah pengajaran mengenal yang konkrit terlebih dahulu. Anak memulai interaksi sosial, dan mulai dikembangkan norma sosial untuk mengenal yang baik dan yang buruk secara mendasar seiring dengan perkembangan Super Ego.

                Periode yang kedua adalah periode krisis pada usia pra pubertas dan pubertas usia 12 s/d 18 tahun (periode banyak masalah). Pada periode ini anak semakin fleksibel dalam berinteraksi, bersosialisasi dan meningkat pula kemampuan beradaptasi, anak merasa bukan orang dewasa kecil atau sebagai miniatur, kemampuan pemikian juga bergeser pada pemikiran yang abstrak. Anak semakin banyak mengenal berbagai permasalahan di sekitarnya dan tumbuh pula berbagai permasalahan pada anak usia tersebut.

Mengenal lingkungan  Macrokosmos pada anak

1. Lingkungan keluarga, dalam keluarga terdapat orang tua, saudara, serta mungkin kerabat yang lain di dalam satu atap. Dalam lingkungan keluarga ini peran orang tua dalam mengasuh anak serta kebiasaan orang tua menjadi figur bagi anak.

2. Lingkungan sekolah, sekolah adalah lingkungan kedua setelah keluarga. Dalam lingkungan sekolah figur guru dan sikap guru, figur teman dan sikap teman menjadi panutan anak, selain tempat bermain dan alat bermain.

3.   Lingkungan masyarakat, dalam lingkungan masyarakat terdapat aturan dan kebiasaan yang dikemas dalam budaya atau tradisi sosial, agama dan norma masyarakat.

Alur Pengasuhan Anak yang tidak baik / tak berhasil (dalam skema Simons)

Tanda–tanda anak penurut : rendah diri, selalu bergantung, kurang percaya diri, merasa tak aman, takut hubungan social.

Tanda-tanda anak manja : manja, egoistik, agresif, senang membantah, kejam, tak dapat menunda keinginan.

Tanda-tanda anak sering dicaci maki : sifat kriminil (kenakalan), tidak tahu cara menyampaikan kasih sayang (kadang-kadang secara sadis), curiga dan penuh rasa marah terhadap masyarakat.

Tanda-tanda anak diabaikan : Karena diacuhkan orang tua sehingga tingkah laku tergantung lingkungan yg mempengaruhinya

 

Tanda-tanda anak didik kakuàmoral standart berlebihanàkepribadian kaku (rigid) : kurang inisiatif, kurang spontan, kurang ramah, banyak menahan keinginan yg tak dapat diterima

Pengasuhan excellent pada anak

  1. Sikap orang tua terhadap anak harus menyesuaikan usia anak

Pada anak usia kurang dari 12 tahun orang tua berperan membimbing, mengontrol atau sebagai supervisor

  1. Dengan anak remaja, orang tua lebih bersikap menasehati

Lebih menasehati (counselor) pada remaja muda usia 12 sampai dengan 15 tahun, dan mengawasi dari jauh (observer) pada remaja tua usia lebih dari 15 tahun

  1. Ada pembagian peran dalam keluarga:

Batasan sub sistim terbentuk dengan jelas artinya antara ke 3 sub sistim yaitu orang tua, anak, kakek nenek atau paman bibi, ada perasaan otonomi dan tidak saling tergantung, adanya perasaan loyalitas pada masing-masing individu dalam keluarga, komunikasi dalam keluarga terjalin baik dan ini yang paling dominant, fungsi perlindungan keluarga tetap ada.

Contoh batasan subsistim keluarga yang jelas :

Dengan pengasuhan yang exellent pada anak dan remaja maka akan terhindar atau dapat diminimalisasi terjadinya kenakalan remaja (Deliquency)            

                                                                    

PUSTAKA :

Ahmadi,Abu.1997.Psikologi Perkembangan.Semarang.Bhineka Cipta.

Deswita.2005.Psikologi Perkembangn edisi revisi ke dua.Bandung.PT Remaja Ruskadarya Offset.

Notoatmodjo,Soekijo.2003.Ilmu Kesehatan Masyarakat(prinsip dasar).Jakarta.PT Rineka Cipta

 

XPF