Pengaruh Konsumsi Ikan terhadap Penurunan Resiko Jantung Koroner

Ditulis oleh : Hasan Aroni, MPH

Tanggal : 2012-03-04


Mungkin sudah sering sekali kita mendengar jenis penyakit yang disebut jantung koroner. Tetapi apa arti dan penyebabnya, mungkin itu permasalahannya. Menurut Ketua Perhimpunan Dokter Kardiovaskuler Indonesia (PERKI), Dr Manoefris Kasim Sp. JP, jantung koroner adalah akibat terganggunya aliran darah pada pembuluh darah koroner di jantung secara akut. Gangguan tersebut disebabkan oleh terjadinya sobekan pada plak atau kerak aterosklerosis yang terbentuk didalam koroner. Sobekan ini memicu terjadinya trombosis (pembekuan darah) di dalam pembuluh darah sehingga menghambat aliran darah.

Faktor resiko yang menyebabkan terjangkitnya penyakit ini, antara lain :
1.    Faktor permanen ( tidak dapat diubah ) :
a.    Faktor keturunan
b.    Faktor usia ( diatas 40 tahun )
c.    Faktor jenis kelamin ( laki – laki lebih rentan dari pada perempuan )


2.    Faktor tidak permanen ( dapat diubah ) :
a.    Kebiasaan merokok
b.    Karena stress
c.    Obesitas
d.    Kurang aktifitas fisik.

Menurut data hasil survey Kesehatan Rumah Tangga Departemen Kesehatan (Depkes) tahun 1996, menunjukkan bahwa penyakit jantung koroner masih merupakan pembunuh terbesar di Indonesia maupun di negara-negara Barat.

Riset terbaru yang di publikasikan Journal of The American Medical Association juga melaporkan tentang adanya hubungan antara konsumsi ikan dengan jumlah asam lemak Omega 3 serta penurunan resiko jantung koroner. Omega 3 merupakan kombinasi DHA dan EPA. Sedangkan DHA sendiri adalah merupakan kumpulan asam lemak essensial yang merupakan bahan aktif dari minyak ikan. DHA banyak terdapat pada ikan yang dipercaya dapat menurunkan resiko penyakit jantung.

Menurut dr. Fadilah Supari ahli jantung RS Harapan Kita, pada orang yang mengkonsumsi omega 3 keping darahnya tidak mudah pecah atau menggumpal. Asam lemak omega3 itu menjadikan pembuluh darah (endotel) kuat, tidak rapuh, dan tidak mudah ditembus oleh zat pemecah dinding pembuluh darah. Dari percobaan pada hewan maupun manusia membuktikan bahwa DHA dan EPA mampu menurunkan kadar Kolesterol, Trigliserida dan Lipo protein darah. Dengan demikian minyak ikan dapat menurunkan resiko terjadinya jantung koroner. Selain dari minyak ikan, DHA juga dapat diperoleh dari minyak nabati yaitu kedelai, canala, minyak jagung, minyak bunga matahari.

Rekomendasi yang diberikan oleh Guru Besar Jurusan Teknologi Pangan dan Gizi FG. Winarno, bahwa agar masyarakat sebaiknya mengkonsumsi menu-menu rendah asam lemak jenuh ( Saturated Fatty Acid ) yang banyak terdapat pada ikan, juga rendah kandungan kolesterolnya. Dosis yang disarankan bagi penderita jantung koroner adalah mengkonsumsi ikan dua hingga tiga kali dalam seminggunya. Fadilah juga merekomendasikan ikan lemuru yang banyak terdapat di peraiaran laut Indonesia sebagai ikan potensial. Dengan mengkonsumsi dua porsi (120 gr / porsi) tiap minggu, maka cukup untuk memenuhi kebutuhan tubuh yaitu sekitar satu sampai dua gram DHA per hari.

Hasil riset tersebut diatas dapat dibuktikan dengan fakta hasil sebuah study Jorn Dyerburg dan HO. Bang, yang menyatakan bahwa ada hubungan antara rendahnya jumlah penderita jantung di Eskimo dengan kebiasaan pola menu makan mereka. Orang Eskimo rata – rata banyak mengkonsumsi makanannya dengan menu – menu ikan laut, dan ternyata bahwa statistik penderita penyakit jantung disana relatif sangat rendah.

Dan ada satu hal lagi yang perlu diperhatikan, bahwa agar manfaat dari minyak ikan dapat diperoleh maksimal seyogyanya ikan ini tidak digoreng melainkan di “TIM”. Sebab jika digoreng kandungan omega 3 nya akan menguap. Dibandingkan dengan mengkonsumsi suplemen, konsumsi ikan segar jauh lebih bermanfaat, aman, dan tidak mahal. Seperti pendapat para ahli gizi bahwa “ Tidak ada satupun bahan makanan yang sempurna “, maka dengan mengkonsumsi produk alami akan memperoleh keuntungan ganda, yaitu satu sisi mendapatkan zat gizi utama (DHA) sekaligus zat gizi lain (EPA) yang terkandung dalam ikan tersebut, antara lain berupa kalsium, yodium,protein dan sebagainya.

Jadi kesimpulan yang terpenting bahwa dengan mengkonsumsi ikan dalam menu makanan secara teratur dan berkesinambungan, akan dapat berpengaruh positif terhadap penurunan resiko jantung koroner.
 

XPF