Promosi Kesehatan

Ditulis oleh : A.Zani Pitoyo

Tanggal : 2012-03-04


Promosi  kesehatan penting diketahui oleh tenaga kesehatan. Karena itu semasa studi/kuliah di jurusan kesehatan dan strata tertentu, (mis. S1 Keperawatan)   para calon tenaga kesehatan (perawat, bidan, ahli gizi dll) dibekali dengan pengetahuan promosi kesehatan. Pendidikan kesehatan sering disamakan dengan promosi kesehatan yang pada tataran dan lingkup tertentu sama dan pada tataran atau lingkup tertentu berbeda. Banyak sekali definisi promosi kesehatan. Arti kamus dari istilah tersebut akan banyak membantu dalam mengerti arti istilah. Karena itu akan diuraikan mulai dari arti kamus kemudian arti istilah.

Kata  “promosi” berasal dari  “promotion” = the act or fact of being raised in position or rank”,  artinya tindakan atau kenyataan posisi atau urutan sedang dinaikkan. Arti lainnya adalah the act of furthering the growth or development of something; kurang lebih pertumbuhan atau perkembangan sesuatu yang terus sedang berlanjutan. Sinonim kata promotion antara lain adalah upgrade; upgrading; elevation; atau rise. Antonimnya adalah degration; demotion; down grade; atau reduction. (Mirriam Webster)

Sedangkan kata health artinya freedom from physical disease or pain (Mirriam Webster): bebas dari penyakit fisik dan rasa sakit. Jadi promosi kesehatan secara harfiah mengandung arti tindakan-tindakan yang terus berkelanjutan dalam meningkatkan dan mengembangkan suatu keadaan yang bebas dari penyakit dan rasa sakit dan hal-hal yang mendukung ke arah tersebut.

Sehat menurut UU Kesehatan No 23 tahun 1992 adalah kesejahteraan badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang  hidup produktif secara sosial dan ekonomi. Lalu bagaimana indikator sehat? Notoadmodjo (2003) menunjukkan  indikator sebagai berikut :

1. Kesehatan Fisik (seseorang tidak merasa sakit dan secara klinis tidak sakit)
2. Kesehatan Mental (jiwa) mencakup 3 komponen :
•    Pikiran (mampu berpikir logis)
•    Emosional (mampu mengekspresikan perasaaan / suasana hati)
•    Spiritual (mampu mengekspresikan rasa syukur, dan pengabdian terhadap Allah, tercermin dari praktek ritual dan perilaku)
3. Kesehatan Sosial (mampu berinteraksi dengan orang lain / kelompok dengan harmonis)
4. Kesehatan dari aspek ekonomi (mampu menghasilkan sesuatu untuk menyokong dirinya dan keluarganya secara finansial untuk orang dewas, sedang untuk remaja adalah melakukan aktivitas yang berguna untuk masa depannya).


Arti istilah Promosi Kesehatan
WHO (2009) mendefinisikan promosi kesehatan sebagai suatu proses untuk mencapai keadaan fisik, mental dan kesejahteraan sosial. Individu atau kelompok harus mampu mengetahui dan mewujudkan keinginan, memenuhi kebutuhan, dan mengubah atau mengatasi lingkungan. Kesehatan, karena itu, dipandang sebagai sumber daya bagi kehidupan sehari-hari, bukan tujuan hidup. Jadi kesehatan adalah konsep positif menekankan sumber daya sosial dan pribadi, serta kapasitas fisik. Oleh karena itu, promosi kesehatan bukan hanya tanggung jawab sektor kesehatan, tetapi melampaui gaya hidup sehat untuk kesejahteraan.

Selain definisi tersebut, HPA (tanpa tahun) mendefinisikan promosi kesehatan sebagai seni dan ilmu untuk membantu orang menemukan sinergi antara keinginan pokok dan kesehatan yang optimal, meningkatkan motivasi mereka agar  berjuang meraih kesehatan yang optimal, dan mendukung mereka dalam mengubah gaya hidup mereka untuk bergerak menuju keadaan kesehatan yang optimal. Kesehatan yang optimal adalah keseimbangan dinamis fisik, kesehatan emosional, sosial, spiritual, dan intelektual. Perubahan gaya hidup dapat difasilitasi melalui kombinasi pengalaman belajar yang meningkatkan kesadaran, meningkatkan motivasi, dan membangun keterampilan dan yang paling penting, melalui penciptaan peluang yang membuka akses ke lingkungan yang membuat kesehatan positif praktik pilihan termudah

Visi dan Misi Promosi  Kesehatan
Visi dari pendidikan kesehatan dapat dilihat di UU Kesehatan No 23 Tahun 1992 yaitu untuk meningkatkan kemampuan masyarakat untuk memelihara dan meningkatkan derajad kesehatan, baik fisik, mental dan sosialnya sehingga produktif secara ekonomi maupun sosial. Misi untuk mencapai visi tersebut melalui 3 hal yaitu advokasi, memampukan (enable), dan mediasi

Advokasi (advocate) dilakukan dengan  melakukan pendekatan kepada politisi, birokrat, pemimpin dan orang yang mempunyai pengaruh agar mereka yakin  dan melakukan tindakan persuasif sampai dengan, jika diperlukan, koersif agar masyarakat menuju perilaku kesehatan yang kondusif.


Memampukan (enable) dalam promosi kesehatan memusatkan pada pencapaian kesehatan secara merata dan bertujuan mengurangi perbedaan status kesehatan yang terjadi dan memastikan kesempatan dan sumber daya untuk memungkinkan semua orang untuk mencapai potensi kesehatan mereka sepenuhnya.

Di dalam misi ini termasuk langkah menciptakan landasan yg terjamin untuk menciptakan lingkungan yang mendukung, akses terhadap informasi, keterampilan hidup dan kesempatan untuk membuat pilihan yang sehat.

Menjembatani (mediate): prasyarat dan keberhasilan kesehatan tidak dapat dipastikan oleh sektor kesehatan saja.Tetapi juga yang lebih penting lagi, promosi kesehatan menuntut tindakan terkoordinasi semua pihak: pemerintah, oleh sektor kesehatan dan sektor sosial dan ekonomi lainnya, oleh organisasi non pemerintah dan sukarelawan, oleh otoritas lokal, oleh industri dan media.
Orang-orang di semua lapisan masyarakat yang terlibat sebagai individu, keluarga dan masyarakat. Kelompok profesional dan sosial dan tenaga kesehatan memiliki tanggung jawab utama untuk memediasi kepentingan yang berbeda dalam masyarakat untuk mengejar kesehatan.


Dimensi Perilaku dalam Promosi Kesehatan

Promosi kesehatan berkepentingan berkaitan dengan  3 dimensi perilaku kesehatan:

1.    Perubahan perilaku
Dari perilaku yg tidak sesuai dengan nilai kesehatan menuju perilaku yang  positif. Misalnya perilaku berupa kebiasaan merokok menjadi tidak merokok. Atau perilaku tidak olah raga menjadi perilaku rutin olah raga secara teratur.

2.    Pembinaan Perilaku
Pembinaan perilaku mencakup mempertahankan perilaku yang kondusif untuk kesehatan
Misalnya perilaku membuang sampah pada tempatnya, perilaku membedakan sampah basah dan sampah kering; atau memisahkan sampah infeksius dari yang tidak.

3.    Pengembangan Perilaku
Pengembangan perilaku terutama ditujukan untuk membiasakan hidup sehat untuk anak anak. Misalnya seorang bayi nangis karena popok yang dipakainya basah, lalu si ibu akan mengganti si popok bayi dengan yang kering. Jika saat nangis tidak diganti maka bayi akan tertidur lagi dan terbiasa dengan popok basah dan tidak sehat. Sehingga perilaku ibu tersebut bagiandari pengembangan perilaku sehat.

Intervensi terhadap faktor perilaku dapat dilakukan dengan dua upaya yang berbeda sifatnya, yaitu tekanan dan pendidikan :

1.    Tekanan (enforcement)
Dalam konteks ini adalah upaya agar masyarakat mengubah perilaku atau mengadopsi perilaku kesehatan dengan cara cara tekanan, paksaan atau koersi (coertion). Cara ini dapat berbentuk aturan, instruksi, sanksi-sanksi, peraturan, dan UU.
Aspek positif dari cara ini adalah  perilaku segera berubah, walaupun dengan terpaksa, aspek negatifnya perilaku yang diharapkan tidak langgeng karena tidak didasari pengertian kesadaran sendiri

2.    Pendidikan (education)
Upaya agar masyarakat berperilaku atau mengadopsi perilaku kesehatan dnegan cara persuasi, bujukan, imbauan, ajakan, memberikan informasi, memberikan kesadaran, dsb.
Negatif : perubahan bisa memakan waktu lama
Positif : perilaku langgeng karena atas keadaran dan pengertian sendiri.

Pendidikan kesehatan dalam keperawatan
Perawat merupakan ujung tombak layanan kesehatan di berbagai tingkatan dan di berbagai jenisi layanan.  Perawat melayani individu, keluarga dan masyarakat baik yang sehat, yang berisiko, maupun yang sakit sehingga pendidikan kesehatan bersinergi dalam proses keperawatan dalam suatu intervensi keperawatan.

                                                                                                        000

Pustaka :

Green; L.W. & Kreuter; M.W. (1991).Health Promotion Planning. An Educational and Environmental Approach. 2nd ed. Mayfield Publishing Company, London. H.17)

Health Promotion Agency (tanpa tahun) . What is health prmotion? Tersedia  di : http://www.healthpromotionagency.org.uk/Healthpromotion/Health/section2.htm  Di akses pada 1 March 2012

Merriam Webster Dictionary. Tersedia  di http://www.merriam-webster.com/dictionary/promotion. Di akses pada 1 March 2012

Soekidjo Notoadmodjo (2003). Kesehatan Masyarakat. Ilmu dan Seni.

The Ottawa Charter for Health Promotion First International Conference on Health Promotion. Ottawa, 17-21 November 1986

WHO (tanpa tahun) . Health Promotion
Tersedia di : http://www.who.int/topics/health_promotion/en/ . Diaskses pada :  1 March 2012

WHO (2009) Milestone for Health Promotion Statements from Global Conferences



Sumber gambar di ambil dari :

Albemarle Regional Health  (tanpa tahun) .Health Promotion . Diakses di http://www.arhs-nc.org/services/health/promotion/  pada 01 Mei 2012

 

XPF