Hubungan Stroke Dengan Usia

Ditulis oleh : Hasan Aroni, SKM, MPH

Tanggal : 2012-06-08


Stroke merupakan jenis penyakit yang tidak asing bagi kita. Namun, apakah yang dimaksud dengan penyakit itu? Penyebab penyakit stroke bisa bermacam-macam. Penyakit stroke adalah salah satu penyakit yang banyak menyerang masyarakat kita. Telah banyak korban yang menderita dan meninggal akibat serangan penyakit stroke ini. Mengetahui penyebab penyakit stroke adalah sangat penting agar anda bisa terhindar dari penyakit ini dan juga mendapatkan latar belakang pengetahuan tentang penyakit tersebut. Lalu apa sebenarnya penyakit stroke itu? Apa yang menjadi penyebabnya? Bagaimana caranya agar bisa terhindar dari penyakit yang sangat berbahaya ini?

Secara ringkas, penyakit stroke adalah berkurangnya suplai oksigen atau darah ke otak. Otak tidak bisa berfungsi dengan baik jika kekurangan oksigen, termasuk komunikasi otak dengan bagian-bagian tubuh lainnya. Jaringan otak pun lama kelamaan mengalami degenerasi (mati). Berkurangnya pasokan oksigen ke otak ini terjadi akibat penyempitan, penyumbatan di pembuluh darah atau pecahnya pembuluh darah.

Ini akan mengakibatkan suplai oksigen untuk otak menjadi terhambat. Namun, tidak semua serangan mendadak dapat stroke. Baru disebut stroke bila serangan atau gangguan yang terjadi lebih dari 24 jam.

Stroke menyerang otak, pusat pengendalian tubuh manusia. Karena itu, serangan ini biasa mengakibatkan gangguan pada organ tubuh yang lain. Selain itu, juga  bisa menyebabkan matinya sel – sel otak.

Dilihat dari penyebabnya, stroke dibedakan menjadi dua macam, yaitu karena sumbatan di pembuluh dara (trombus) atau pembuluh darang yang pecah. Sumbatan pada pembuluh darah itu salah satunya bisa disebabkan oleh kolesterol.

Karena itu, sebaiknya anda mewaspadai beberapa gejala stroke. Gejala stroke tersebut diantaranya adalah mati rasa atau lemas di wajah, lengan atau kaki. Kemudian sulit berbicara atau mengerti pembicaraan orang lain, pusing tanpa sebab yang jelas, dan pandangan memudar atau memburuk pada salah satu atau kedua belah mata. Selain itu, hilangnya keseimbangan atau jatuh mendadak, sulit menelan, sakit kepala yang sangat parah yang terjadi sangat tiba – tiba, bingung, dan hilang kesadaran. Stroke dapat menyebabkan kematian  selain itu juga penyebab kecelakaan fisik dengan bertambahnya usia dan berkembangnya zaman.

Dulu penyakit stroke lebih banyak menyerang orang – orang tua yang berusia 60 tahun ke atas. Itu karena proses penuan menyebabkan pembuluh darah mengeras dan menyempit. Penuaan merupakan proses normal yang dimulai sejak pembuahan dan berakhir pada kematian. Pada saat pertumbuhan, proses pembangunan lebih banyak daripada proses perusakan. Setelah tubuh secara faali mencapai tingkat kedewasaan, maka proses perusakan secara berangsur akan melebihi proses pembangunan pada saat inilah terjadi proses menua atau aging. Proses ini ditanadai dengan peningkatan kehilangan otot – otot tubuh, perubhan dan fungsi organ tubh seperti jantung, otak, ginjal, dan hati. Oleh karena itu, proses penuaan juga mengakibatkan timbulnya penyakit stroke.

Hal ini dapat kita telaah lebih dalam. Apabila kita melihat secara detail faktor – faktor yang mempengaruhi proses penuaan, maka secara tidak langsung kita dapat mengetahui penyebab timbulnya penyakit stroke. Seperti halnya kandungan zat gizi dalam tubuh. Karena keadaan gizi seimbang yang diusahakan sepanjang siklus kehidupan dapat memperpanjang usia. Hal ini terjadi karena gizi seimbang potensial dapat mecvegah penyakit degeneratif seperti stroke dan penyakit – penyakit lainnya.

Selain itu perubahan yang terjadi pada proses penuaan juga turut serta sebagai salah satu faktor penyebab stroke. Perubahan sistem kekebalan tubuh, pada proses menua maka sistem kekebalan tubuh menurun. Sehingga menyebabkan manula rentan terhadap penyakit. Proses menua menyebabkan proporsi lemak dan otok di dalam tubuh berubah semakin tua, lemak tubuh bertambah sedangkan otot berkurang dan melemah. Hal inilah yang menyebabkan kegemukan atau obesitas. Kegemukan ini meningkatkan resiko terhadap stroke selain itu adanya lemak yang menyumbat pembuluh darah dapat  mengjhambat kelancaran daranh yang menuju ke otak.

Namun, beberapa tahun belakangan ini terjadi fenomena baru. Stroke juga menyerang mereka yang berusia lebih muda, antara 20-45 tahun. Penyebab stroke pada usia kelompok ini adalah stres, penyalahgunaan narkoba, konsumsi alkohol, faktor keturunan dan gaya hidup yang tidak sehat. Faktor gaya hidup tidak bisa dianggap sebagi penyebab yang remeh.

Stroke yang terjadi pada remaja lebih banyak dipengaruhi faktor genetika atau keturunan. Jika ada anggota keluarga yang menderita diabetes, tekanan darah tinggi dan penyakit jantung dan penyakit jantung, kemungkinan terkena stroke menjadi lebih besar pada anggota keluarga lainnya. Selain itu faktor gaya hidup modern yang cenderung minim aktivitas fisik atau konsumsi fast food yang lebih banyak membuat resiko ini semakin meningkat.

Menjamurnya industri junk food atau fast food yang bertebaran di berbagai lokasi  lokasi strategis yang berpengaruh besar terhadap perilaku makan remaja. Makan makanan yang terdapat di lokasi lokasi tersebut umumnya terlalu banyak mengandung energi, lemak, gula dan garam. Seorang remaja akan sulit menjaga kerampingan tubuhnya, apabila terlalu banyak menyebabkan kegemukan atau obesitas.

Para remaja umumnya belum menyadari bahwa aneka jenis junk food atau fast food yang disukai itu sebetulnya empty calories, artinya makanan mengandung tinggi kalori tetapi yidak banyak mengandung zat lainnya. Karena terbiasa dengan junk food menyebabkan obesitas dan keadaan ini akan terbawa seumur hidup dengan berbagai konsekuensinya seperti diabetes melitus, kanker, sakit jantung, tekanan darah tinggi, dan kolesterol tinggi di dalam darah yang dapat menyebabkan stroke.

Banyak faktor yang turut serta dalam penyebab penyakit stroke, selain faktor - faktor diatas tegang atau stres juga berpengaruh terhadap stroke. Karena rasa sakit pad lambung dan usus halus atau bagian pencernaan juga bisa dicetuskan oleh faktor psikologis seperti perasaan tegang atau stres tetapi cara ini tidak untuk memperbaiki gangguan psikologinya. Untuk memperbaiki gangguan psikologinya dengan terapi relaksasi secara tepat sehiungga dapat memperbaiki sistem saraf.
           

Oleh sebab itu dalam menghadapi masalah seperti ini, sebagai remaja seharusnya aktif dalam berolah raga karena merupakan salah satu cara menurunkan berat badan. Dalam berolahraga tidak hanya untuk mencari kebugaran, tetapi juga meningkatkan kemampuan melaksankan kegiatan sehari – hari dan juga dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh sehingga tidak mudah terserang penyakit.

Aktifitas fisik secara konsisten berhubungan dengan peningkatan kesejahteraan dan menurunkan risiko penyakit degeneratif. Pemanfaatan olahraga untuk tujuan kesehatan perlu direncankan dan dilaksanakan dalam waktu yang teratur dan berkepanjangan agar diperoleh hasil yang maksimal.

Olahraga bukan hanya untuk para remaja saja melainkan juga untuk orang dewasa, anak – anak, dan manula. Olahraga baik untukm siapa saja karena aktifitas fisik yang terlatih semenjak dini akan berdampak positif bagi kehidupan yang akan datang sehingga dapat mencegah penyakit stroke semenjak dini.

Selain itu, deteksi dini terhadap gejala stroke merupakan hal yang penting dilakukan. Sebab sampai saat ini belum ada pelayanan kesehatan memilkki alat mitakhir yang mampu mendeteksi stroke. Bagaimanapun juga mencegah lebih baik untuk itu sebaiknya kita kembali pada pola gaya hidup sehat.

 

Bagi penderita stroke ada dua cara penyembuhan yang harus dijalani penderita. Pertama adalah penyembuhan dengan obat – obatan. Kontrol yang ketat harus dilakukan untuk menjaga agar kadar kolesterol jahat dapat diturunkan. Selain itu, penderita juga dilarang mengkonsumsi makanan yang dapat memicu terjadinya serangan stroke seperti junk food.

Pascaserangan stroke penderita juga sebaiknya menjalani fisiotherapy yaitu latihan untuk mengembalikan fungsi otot dan fungsi komunikasi supaya kualitas hidup penderita stroke dapat ditingkatkan. Latihan – latihan itu harus dilakukan secara rutin oleh pasien untuk menghindari kelumpuhan yang bersifat permanen.

Mengenai angka kesembuhan pada penderita stroke sangat bervariasi. Ada yang bisa sembuh seperti sediakala, ada pula yang tidak. Semua itu bergantung pada tingkat keparahan penyakit yang diderita pasien. Saat ini, stroke menempati urutan ketiga sebagai penyebab kematian paling tinggi di dunia. Karena itu ada baiknya menghindari serangan stroke sejak dini dan segera menanggulanginya. Sehingga dapat menurunkan angka kematian dan kecacatan fisik akibat serangan stroke.

Daftar Pustaka :

Gunawan, Andang. Food Combining. PT Gramedia pustaka utama

XPF