Abdominal Effleurage Sebagai Salah Satu Metode Non Farmakologis Untuk Meredakan Nyeri Persalinan

Ditulis oleh : Tri Mardiyanti

Tanggal : 2012-10-18


Persalinan adalah saat membahagiakan yang dinantikan oleh calon ibu  dan seluruh anggota keluarga, karena saat itulah mereka menyambut hadirnya anggota keluarga baru. Tapi persalinan bisa juga menjadi “momok” bagi calon ibu yang belum pernah menjalani proses ini sebelumnya ketika mendengar cerita dari teman dan saudara yang sudah menjalani proses ini bahwa persalinan akan diiringi oleh nyeri tak terperikan.

Persalinan adalah proses alamiah untuk mengeluarkan buah kehamilan, proses ini akan diiringi hadirnya nyeri yang sensasinya bersifat subyektif akibat stimulasi saraf sensorik. Terdapat dua komponen besar dalam nyeri persalinan yaitu komponen fisiologis dan komponen psikologis. Komponen fisiologis merupakan proses penerimaan impuls oleh saraf sensorik dan menyalurkan impuls tersebut menuju saraf pusat. Sementara itu, komponen psikologis meliputi interpretasi rasa nyeri dan reaksi terhadap hasil interpretasi nyeri tersebut. Itulah mengapa sensasi nyeri bersifat subyektif, karena setiap orang akan memaknainya secara berbeda satu dengan yang lainnya bergantung pada ambang nyeri yang dimilikinya.

Penyebab dan Lokasi Nyeri Persalinan

Pada kala I persalinan, nyeri disebabkan oleh adanya kontraksi uterus yang mengakibatkan dilatasi dan penipisan serviks dan iskemia pada uterus. Nyeri ini adalah nyeri viseral yang dirasakan oleh ibu pada bagian bawah abdomen dan menyebar ke daerah punggung dan paha.  Ibu akan merasakan nyeri ini menguat saat kontraksi dan akan mereda dengan sendirinya di sela kontraksi.

Pada akhir kala I dan kala II persalinan, nyeri yang dirasakan ibu adalah nyeri somatik di daerah perineum karena peregangan pada jaringan perineum, tarikan peritoneum dan daerah uteroservikal saat kontraksi, atau karena penekanan kandung kemih, usus dan struktur sensitif panggul oleh bagian terendah janin.

Mekanisme Nyeri Persalinan Menurut Gate Control Theory

Berdasarkan teori ini serabut syaraf mentransmisikan rasa nyeri ke spinal cord, yang hasilnya dapat dimodifikasi di tingkat spinal cord sebelum di transmisikan ke otak. Sinap-sinap pada dorsal horn berlaku sebagai gerbang yang dapat membuka untuk meneruskan impuls ke otak atau menutup untuk menghambat impuls naik ke otak

Teori ini menyatakan bahwa selama proses persalinan impuls nyeri berjalan dari sepanjang serat-serat syaraf kecil di uterus menuju substansia gelatinosa di dalam spinal cord, kemudian sel-sel transmisi memproyeksikan pesan nyeri tersebut ke otak. Adanya stimulasi kulit, seperti menggosok, memijat atau memberi kompres hangat mengakibatkan pesan berlawanan yang lebih kuat, cepat dan berjalan sepanjang serat syaraf besar. Pesan yang berlawanan ini menutup gerbang di substansia gelatinosa lalu memblokir pesan nyeri sehingga otak tidak mencatat pesan nyeri tersebut

Metode Non Farmakologi menurut Lamaze untuk Meredakan Nyeri Persalinan

Metode Lamaze meyakini bahwa nyeri persalinan merupakan respons bersyarat dimana ibu bersalin dapat dikondisikan untuk tidak mengalami nyeri saat persalinan. Pada metode ini, ibu bersalin dianjurkan untuk merelaksasikan semua otot selain uterus saat uterus berkontraksi. Ibu bersalin juga diajarkan cara mengendalikan relaksasi otot dan pernapasan sebagai mekanisme pengganti ibu berteriak dan kehilangan kontrol dirinya

Abdominal Effleurage

Effleurage merupakan teknik pijatan dengan menggunakan telapak jari tangan dengan pola gerakan melingkar pada abdomen, pinggang atau paha. Effleurage pada abdomen adalah salah satu metode non farmakologis yang biasanya digunakan dalam metode Lamaze untuk mengurangi nyeri pada persalinan normal. Effleurage merupakan aplikasi dari Gate Control Theory karena pada teknik ini dilakukan stimulasi kulit dengan cara memijat permukaan tubuh yang hasilnya akan lebih maksimal bila dilakukan tanpa penghalang berupa pakaian. Kekuatan penekanan saat effleurage berbeda pada masing – masing ibu bersalin. Mungkin sebagian ibu bersalin lebih suka dengan tekanan yang sangat ringan namun sebagian yang lain lebih suka dengan penekanan yang lebih keras. Pemijatan harus dilakukan secara ritmis sehingga ibu dapat bernapas secara perlahan dan teratur. Apabila kulit ibu sensitif terhadap intensitas kontraksi yang meningkat maka teknik effleurage dapat dilakukan pada area yang lain atau bila perlu dihentikan saja bila ibu semakin merasa tidak nyaman.

Cara melakukan Abdominal Effleurage

Dengan kedua telapak jari-jari tangan lakukan usapan ringan, tegas dan konstan dengan pola gerakan melingkari abdomen, dimulai dari abdomen bagian bawah diatas simfisis pubis, arahkan ke samping perut, terus ke fundus uteri kemudian turun ke umbilicus dan kembali ke perut bagian bawah diatas simfisis pubis bentuk pola gerakannya seperti “kupu-kupu”.

Peranan Teknik Effleurage

Stimulasi kulit dengan teknik effleurage menghasilkan impuls yang dikirim lewat serabut saraf besar yang berada di permukaan kulit, serabut saraf besar ini akan menutup gerbang sehingga otak tidak menerima pesan nyeri karena sudah diblokir oleh stimulasi kulit dengan teknik ini, akibatnya persepsi nyeri akan berubah.

Selain meredakan nyeri, teknik ini juga dapat mengurangi ketegangan otot dan  meningkatkan sirkulasi darah di area yang terasa nyeri

Prosedur Abdominal Effleurage

  1. Atur posisi tidur ibu dengan posisi tidur terlentang rileks dengan menggunakan satu atau dua bantal, kaki diregangkan 10 cm dengan kedua lutut fleksi membentuk sudut 45 derajat.
  2. Pada waktu timbul kontraksi :
    • Letakkan kedua telapak ujung-ujung jari tangan diatas simfisis pubis
    • Bersama inspirasi pelan, usapkan kedua ujung-ujung jari tangan dengan tekanan yang ringan, tegas dan konstan ke samping abdomen, mengelilingi samping abdomen menuju ke arah fundus uteri.
    • Setelah sampai fundus uteri seiring dengan ekspirasi pelan-pelan usapkan kedua ujung-ujung jari tangan tersebut menuju perut bagian bawah diatas simfisis pubis melalui umbilicus.
    • Lakukan gerakan ini berulang-ulang selama ada kontraksi.

 

REFERENSI

Yuliatun, Laily. 2008. Penangan Nyeri Persalinan dengan Metode Non Farmakologi. Malang : Bayumedia Publishing

http://www.bidankita.com. Nyeri Persalinan. Diunduh tanggal 15 Oktober 2012

http://meladianmaulidah.blogspot.com. Teknik - Teknik untuk Mengatasi Nyeri Persalinan. Diunduh tanggal 15 Oktober 2012

XPF