Keseimbangan Cairan III : Perilaku Selular Untuk Mempertahakan Cairan Tubuh
Perilaku Selular Untuk Mempertahakan Cairan Tubuh
Tinjauan fisiologi dan biokimia, oleh: HUPITOYO S.Kp, M.Kes
(Dosen Prodi kebidanan jurusan kebidanan poltekkes Kemenkes Malang)
Ketika intake cairan berlebih atau osmolaritas plasma menurun artinya bahwa zat terlarut relative lebih sedikit dibanding pelarutnya maka tubuh akan meningkatkan osmolaritas dengan mengekskresikan kelebihan cairan. Pada awalnya akan disekresikan ANP (Atrial Natriuretic Peptide) yaitu zat praprohormon yang disimpan cardiocyte di atrium kanan yang kemudian mempunyai efek biologis kuat. Fator utama yang merangsang sekresi ANP adalah peningkatan tekanan darah, peningkatan denyut jantung,peningkatan katekolamin dalam darah dan penurunan osmolaritas serum. ANP mempunyai efek meningkatkan tonus eferen glomerulus dan menurunkan tonus aferen sehingga tekan intra aferen meningkat dan hal ini meningkatkan filtrasi glomerulus tanpa meningkatkan aliran darah ginjal. Efek ini meningkatkan ekskresi natrium (natriuresis) urine yang encer dalam jumlah besar.
Efek ANP adalah 1) supresi terhadap rennin, 2) Menghambat sekresi ADH, 3) Menghambat system SRAA sehingga terjadi ekresi natrium dan dilatasi perier. Jadi sinyal aktivasi ANP sama sekali berlawanan dengan sinyal yang merangsang sintesis Angiotensin II (A II). Setelah ANP terikat pada reseptor segera mengkatalisis GTP manjadi cGMP didalam sel glomerulosa sehingga menghambat sintesis dan sekresi aldosteron secara langsung maupun tak langsung
Perhatikan bagan di bawah ini
|
Dengan demikian volume darah menurun, osmolaritas plasma kembali kelevel normaldalam artian tonisitas cairan dapat di pertahankan normal. Peningkatan tekanan darah dan denyut nadi sebenarnya merupakan juga salah satu bentuk mekanisme tubuh juga dalam memenuhi ferfusi perifer terhadap penurunan viskositas darah.